Minggu, 24 Juni 2012

Niall Horan Love Story (part 2)

Konser malam ini berlangsung sangat lancar di Australia.
Niall merebahkan tubuhnya di ranjang kamar hotelnya dan melihat Nora sedang bermain dengan BB Niall.
“Nora, kau tahu?”
“apa?” Nora tidak mengalihkan pandangannya dari layar BB Niall.
“Kau adik yang sangat manis……dan nakal.” Niall menggelitiki Nora sampai Nora hampir menangis.
“aaaaah jangan menangiiiiis.” Niall menciumi pipi adiknya. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. oh itu Harry. Niall lupa mengunci pintu.
“Oh Nora Nora…… my sweet little sister, kemana saja kau tadi? Kami khawatir.” Nora memeluk Harry dan Harry membalas pelukan kecilnya itu.
“aaaah apakah aku lupa memberitahu kalian sesuatu? Aku baru ingat tentang ini.”
“apa itu Nora?” tanya Harry dan mendudukan Nora di pangkuannya.
“di toko roti tadi. aku bertemu seorang pelayan yang baik. Aku bilang padanya kalau aku tersesat dan dia mencoba mengantarku pulang setelah membayar roti itu pakai uangnya. Tapi dia juga tidak punya uang dan kak Niall bilang aku tidak boleh membeberkan alamat rumah kami. Jadinya kami berbincang.”
“ohya? Apa yang kalian bicarakan? Kalau kakakmu seorang artis?” tanya Harry.
“tidak. Dia bahkan tidak tahu aku adik Niall Horan. Aku hanya menceritakan kalau aku punya seorang kakak yang baik sekali dan sayang padaku. Dan kau tau kak Harry? Pelayan itu sangat cantik! Dia mempunyai rambut kecoklatan yang lurus dan tebal. Matanya coklat dan badannya indah! Dia seharusnya jadi seorang model, aku bersumpah. Aku ingin bertemu dengannya lagi. Dia mirip seperti kak Eleanor bahkan lebih cantik.” Nora sangat bersemangat.
“wow, Niall.” Harry menatap Niall yang sedang fokus pada BB nya.
“Niall! Adikmu sedang bercerita” Harry menendang kaki Niall.
“ya Harry aku tahu. Dan siapa namanya? Kau tidak menjajikan hal yang tidak tidak kan Nora?”
“tentu saja! Aku berjanji padanya untuk mempertemukanmu dengan pelayan cantik itu! Kakak harus bertemu dengannya! Dia sangat cantik aku bersumpah!” Nora menggegam tangan Niall.
Niall hanya memandang Nora dengan tatapan flat.
“dasar kau badung. Harry ini semua gara-gara kau.” Niall menjambak rambut Harry. Bercanda.
“kenapa aku? Apa salahku?” Harry berteriak manja.
“adikku badung gara-gara kau selalu bersamanyaaa haha. Apa yang kau ajarkan pada adikku hah? Nora katakan padaku kau tidak menjanjikan hal itu.” Niall berlutut di depan Nora yang tingginya hanya sekitar pinggang Niall. Nora menghisap jari telunjuknya, menandakan kalau Nora memang menjanjikan hal itu pada si pelayan.

“kapan?”
“aku tidak bilang kapan. Aku hanya bilang aku berjanji kalian akan bertemu.”
“bagaimana ini Harry?” Harry mengangkat bahu.
“apa salahnya. Nora juga bilang dia cantik. Temui saja. Anggap saja dia fansmu.” Hazza meninggalkan kamar Niall.
“selamat beristirahat kalian.” Harry menutup pintu dan Niall menguncinya.
“kau yakin dia tidak mengenalku?”
“aku yakin dia mengenalmu tapi aku juga yakin dia tidak tahu kalau dia akan bertemu denganm.”
“bagaimana kau tahu dia orang baik?”
“matanya. Aku suka tatapannya. Kakak bilang mata seseorang tak pernah bohong.” Niall terlihat seperti berfikir.
“baiklah janji adalah janji. Kita akan bertemu dengannya besok. Lebih cepat ini berakhir maka lebih baik.”
“Ku rasa ini tidak berakhir dengan cepat haha” Nora membenamkan wajahnya di bawah bantal.
“apa maksudmu, gendut?”
“kau akan menyukainya.” Dia menggigit kembali telunjuknya.
“kau yakin? Haha tidur tidur! Cepat masuk ke dalam selimutmu atau monster akan menempatinyaa raaawwwrrr.” Nora segera membenamkan tubuhnya dalam selimut dan tertidur. Niall tersenyum. Menjatuhkan badannya di ranjang sebelah Nora.
“Nora, kau nakal…” Niall memejamkan matanya.

***

BB Niall berdering. Liam.
“hallo?” suara Niall masih serak karena baru bangun.
“jangan biarkan Harry menghabiskan jatah makanmu. Ke kamarku sekarang. Paul baru saja membelikan kita makanan dari nandos haha.”
“aaaaaah” Niall mendudukkan badannya dan melihat Nora masih terlelap.
“maafkan aku Nora jika kau terganggu.” Niall menggendong Nora dan membawanya ke kamar Liam.
“Morning sexy beast! Oh dia masih tidur.” Louis menghampiri Niall dan menggendong Nora untuk di letakkan di tempat tidur Liam.
“hati-hati Louis. Jangan membangunkannya.” Ujar Liam.
“Guys. Aku harus pergi bersama Nora siang ini ke toko roti kemarin.” Niall memasukkan makanan ke mulutnya.
“untuk apa?” tanya Liam.
“hhhhh ceritanya panjang.” Niall pun menceritakan semuanya pada the boys.
“kau mau aku menemanimu? Aku ikut penasaran dengan wanita ini. Mungkin saja Nora benar kalau wanita ini sangat cantik. Kau bisa mengajaknya kencan, Niall. hahaha” ujar Harry.
“Aku juga berfikiran seperti itu.” sambung Zayn dan diikuti tawa Liam dan Louis.
“that sounds good haha. Sorry guys for Nora.”
“it’s okay. Kita harus membawa wanita itu ke suatu tempat haha. Aku ingin tempat yang lebih nyaman. Pantai misalnya?” usul Louis.
“wow, ide yang bagus. Dia pasti akan sangat senang.” Zayn tersenyum.

***

Nora turun bersama Paul dari mobil dan berlari masuk ke dalam toko roti tempatnya kemarin. The boys menunggu di dalam mobil.
“paul, itu dia!” Nora berlari menghampiri Icha.
“kak!” Nora mengejutkan Icha yang sedang mengepel lantai.
“Nora?” Icha sedikit terkejut tetapi dia senang melihat Nora lagi.
“aku sudah berjanji bukan bahwa kau harus menemui kakakku? Dia punya waktu luang siang ini. Pergilah makan siang bersama kami di pantai.”
“tapi.. kakakmu..”
“ayolah kak….Icha. Mobilnya sudah di depan. Kau tinggal mengganti bajumu dan kita langsung berangkat.” Nora mengeja bet nama di baju Icha dan menarik tangannya.
Icha melihat ke mobil yang di parkir di depan toko rotinya. Hati kecilnya menjerit kegirangan apalagi setelah melihat Paul berdiri di belakang nora. Terdengar orang-orang berbisik dan sepertinya mulai menyadari keberadaan the boys. Icha langsung pamit pulang dan mengganti bajunya. Skinny jeans dan kaos putih polos.
“Nona, pakailah ini.” Paul menyodorkan kacamata hitam pada icha. Agar terhindar dari paparazzi mungkin. Dengan senyum manis, Icha mengambil kacamata tersebut dan memakainya. Keluar dari pintu belakang. rambut coklat panjangnya yang tergerai tertiup angin. Seperti model. Mereka bertiga berjalan menuju mobil.

The Boys Pov.
“SHIT! THAT….. THAT GIRL? SHE’S A WEITRES?” harry menunjuk kearah Icha yang sedang membenarkan rambutnya yang terkena angin.
“Look niall. She’s beautiful.” Zayn mengangkat wajah Niall yang sedari tadi hanya melihat layar BB nya. Niall speechless.
“Nora you’re genius.” Liam tersenyum sambil menutup mulut Louis yang melongo.
“They’re coming! Keep cool! And say hi!”

Paul membukakan pintu untuk Nora dan Icha. Louis, Zayn dan Harry di kursi belakang. Liam di depan memangku Nora. Dan Niall dan Icha di kursi tengah.
“HI!” ucap the boys serempak ketika icha mendudukan dirinya di sebelah Niall. Icha tau dirinya sedari tadi bergetar dan ini merupakan puncaknya. IMPOSSIBLE. INI TIDAK MUNGKIN TERJADI! Batinnya.
“What’s your name?” tanya zayn.
“oh God. Katakan padaku ini mimpi.” Icha mendapatkan penglihatannya kabur karena airmata yang tergenang.
“oh please don’t cry. Anggap kita temanmu. Kita juga remaja biasa sama sepertimu.” Niall mengangkat tangannya di depan dadanya.
“Kak Icha jangan menangis.” Nora melihat kebelakang.
“I just can’t believe this. What is air? This is Niall Horan? Zayn? Liam Louis harry?”
“iya kak. Kak Niall adalah kakakku.” Nora dengan bangga memperkenalkan kakaknya.
“thanks kau menolong adikku untuk tetap tenang kemarin. What’s your name by the way?”
“Gosh I’m icha. Hello guys I’m icha. Um, can you tell me how to breath?”
“lol just breath. Take a deep breath and let it blow. Santai aja cha. Kita teman, okay.” Icha pun lama-kelamaan terbiasa dengan keadaan itu. Sudah bisa tenang dan bercanda dengan mereka. Niall jarang bicara. Dia hanya memperhatikan gerak-gerik Icha.

*sampai di pantai*
“whoaaah anginnya kenceng banget” Icha memegangi rambutnya.
“udah gausah dipegangin begitu. Cantikan kalo dilepas aja.” Ujar Niall tanpa basa basi dan langsung berjalan sendirian kearah pantai. Icha hanya membiarkan dadanya bergemuruh seperti ombak di ujung sana. NIALL HORAN IS HER FAVOURITE.
Terlihat Nora mengejar dan memanggil kakaknya di depan sana. Niall melihat kebelakang dan langsung menggandeng adiknya.
“have fun, cha.” Liam menepuk pundak Icha yang daritadi hanya berdiri.
“ayo, cha. Kenapa bengong?” Zayn menarik tangan Icha agar berjalan. Semua orang di pantai mulai ribut. Ada yang foto bareng, minta tanda tangan, semuanya. Tetapi tentu saja di pantai itu ada orang dari kru One Direction yang menajaga.
Liam dan Louis berselancar. Harry dan Zayn makan di pondok di pantai itu. Niall dan Nora sedang menggambar-gambar di pasir. Sambil makan tentu saja.
Icha duduk bersama Paul di pondok yang sama dengan zayn dan Harry.
“bagaimana perasaanmu? Kau adalah wanita paling beruntung.” Paul angkat bicara.
“ya aku tau itu. Aku hanya seorang pelayan di toko roti. Dan aku sangat bangga dengan pekerjaan itu. Paul apakah aku bermimpi? Jika ya, aku tak ingin bangun lagi.”
“nope. Bukalah matamu. Ini nyata. Lihat niall datang kearah sini. Sebaiknya aku pergi haha. Enjoy your time, cha. Never lose hope. Mereka Cuma remaja biasa sama sepertimu.” Paul mengedipkan matanya penuh arti. Icha hampir bisa mendengar bunyi jantungnya ketika sinar matahari menyinari wajah Niall dengan sunglasses bertengger dihidungnya. Niall berjalan kearahnya! Hold your breath.
“So, we haven’t talked a lot yet.” Niall duduk disamping icha.
“yeah haha.”
“kamu tinggal dimana?”
“Aku tinggal tak jauh dari toko roti itu. Aku tinggal di apartment kecil. Orang tuaku di Nottingham. We’re separated.” Tanpa ragu Icha menceritakannya.
“kenapa kau pergi begitu jauh?”
“aku dapat beasiswa di unniversitas di Aussie. Jadi aku tinggal disini. Aku bekerja di toko roti itu untuk tambahan uang jajanku haha. Dan kuliahku sedang libur jadi aku punya banyak waktu luang untuk bermain dan kerja. You know, part time.”
“wow. Jadi orang tuamu kerja? Kau punya saudara?”
“yap. Ayahku bekerja di perusahaan perminyakan. Ibuku sering mengunjungiku disini. Aku tidak memiliki saudara. Adikku meninggal. Kalau saja dia masih hidup, dia pasti seumuran dengan Nora.”
“I’m sorry to hear that. Nora juga sebenarnya…”
“apa?”
“apakah kau directioner?”
“yes I am. Kenapa Niall?”
“kau pernah cari informasi di google tentang keluargaku?”
“yeah. Your parents separated. Dan yang aku heran, mereka tidak sedikitpun menyebutkan kalau kau punya adik.”
“exactly. Nora, sebenarnya anak ibuku dari ayah yang berbeda. Kau tau kan berita miris itu? Aku lalu membawa Nora ke Mullingar bersama ayah dan kakakku Greg. Tapi aku bersumpah aku sangat menyayangi Nora.”
“ya Niall. Aku bisa melihatnya.”
“hmm.. apakah kau sendirian di Aussie?”
“yeah, tapi aku punya beberapa teman dan…”
“haha I know.”
“what?”
“boyfriend  huh?”
“jeeeez, no. I don’t have any.”
“you’re beautiful. Kenapa tidak punya?”
“aku hanya ingin menunggu seseorang yang tepat. Seperti, yah peduli padaku, sayang, dan… hey kenapa aku curhat? Haha”
“no no. let me hear you.” Tiba-tiba pipi Icha memerah.
“wow you’re blushing? Hahaha.” Nial tertawa. Itu adalah suatu bagi icha. Mendengar Niall tertawa seperti menyejukan hati.
“so Niall, you’re leaving tonight huh?”
“yea buddie. You know that.”
“aku tak ingin ini semua berakhir begitu cepat. Tapi tak ada yang bisa hentikan waktu. Bersama Nora, kau dan the boys adalah hal paling asik selama aku hidup.”
“santailah, cha. Kita bisa bertemu lagi kapan-kapan. Kau tahu? Kurasa Nora jatuh cinta padamu. Dia selalu berbicara tentangmu seperti kau adalah seorang idola baginya. Dan dia bilang dia ingin punya rambut sepertimu. Dan mata birunya ingin diubah jadi coklat just like yours haha.”
“oh Nora cantik sekali. Kurasa mata dan bagian bibirnya mirip denganmu.”
“haha ya. Aku menyadarinya. Bagaimanapun dia adikku.” Niall membuka twitter bb nya. Icha hanya diam memandang pasir.
“Holly God!!”
“Kenapa niall? Ada apa?”
“kurasa paparazzi menangkap gambarmu. Lihatlah foto ini. Dan kalimatnya. Terkadang aku lelah. Mereka terlalu berlebihan. Kau mau melihatnya? Aku percaya padamu. Aku ingin membeli minuman sebentar. Wait a minute.”
Apapun bisa dilakukan oleh icha saat ini. Dia bisa saja mem-follow dirinya atau tweet sesuatu menggunakan akun @NiallOfficial. Tetapi kalimat ‘Aku percaya Padamu’ yang di lontarkan Niall tadi, membuat icha hanya diam memperhatikan mention yang datang. ‘Niall Horan dating a beautiful girl on Beach pic.twitterncsochs46’ Icha tidak bisa percaya ini. Sebentar saja dirinya terkenal. Ada kalimat yang tidak menyukai ini, dan ada juga yang setuju melihat Niall dengan Icha.
‘@NiallOfficial SHE’S BEAUTIFUL! WHO IS SHE? SHE’S BEAUTIFUL WHAT’S HER TWITTER?’
‘look at this pic. The boys and @NiallOfficial with stranger on the beach. She’s not an artist. Who the hell is she?’
‘holly shit! Go away from my @NiallOfficial btch.’
‘I GOT IT! HER TWITTER USERNAME IS @iShipNicha! She’s a fucking lucky directioner! But what is going on with this @NiallOfficial?’
Dan banyak lagi. Niall pun kembali.
“kau terlihat tegang?”
“maaf aku membaca beberapa mentionmu. Mereka sepertinya tidak suka denganku.”
“they’re just jealous. Keep calm.”
“what should I do?”
“don’t think about it too much. Just enjoy the time with us. With me.” Niall tersenyum dan menggandeng tangan Icha menuju tempat the boys yang lainnya.
“Niall, kau menggandeng tanganku.”
“oh maaf.” Niall melepaskannya. Ah Niall, jangan lepaskan. Maksduku kalau ada yang mengambil gambar itu lagi bagaimana?

“wowwooooo jadi Niall pdkt ya? Hahaha” goda Louis.
“oh my son grown up.” Liam memeluk Niall.
“eh apa-apaan kalian. Aku hanya berbincang.”
“kau pikir aku tak melihatmu? Kau begitu banyak tertawa bersama Icha. Aku bahkan mempublish nya hahaha”
“Jadi itu kau Harry?” tanya Niall.
“nah. Aku baru saja semenit yang lalu mempublish fotomu. Just to make them sure. Aku melihat keributan itu di twitter dan trending topicnya. Jadi aku bilang pada semuanya bahwa kalian hanya teman tapi sedang berusaha menjalin hubungan hahahaha sorry Niall. But I think you do enjoy your every second with her. We know you, Nialler. And that sight.” Semua memandang niall dan Icha. Entah apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan icha saat ini tak ada yang tahu. Dead inside, maybe haha.
Niall hanya tertawa girang menanggapi serentetan kalimat maut Harry barusan. Seperti meng-iya-kan perkataan lelaki keriting itu.
“so, jangan khawatir cha soal death treat mereka. Karena kami semua telah sepakat untuk mengajakmu sebagai model video klip kita selanjutnya.” Tukas Zayn dan diikuti tepuk tangan heboh Louis.
Niall memandang Icha yang kaget bukan main. dan tersenyum lembut padanya.
“thanks Nora. Adik badungku.” Ucap Niall dalam hati dan langsung menggendong Nora yang sedari tadi memandang Icha kagum.

0 komentar:

Posting Komentar