Konser malam ini berlangsung sangat lancar di
Australia.
Niall merebahkan tubuhnya di ranjang kamar
hotelnya dan melihat Nora sedang bermain dengan BB Niall.
“Nora, kau tahu?”
“apa?” Nora tidak mengalihkan pandangannya dari
layar BB Niall.
“Kau adik yang sangat manis……dan nakal.” Niall
menggelitiki Nora sampai Nora hampir menangis.
“aaaaah jangan menangiiiiis.” Niall menciumi pipi
adiknya. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. oh itu Harry. Niall lupa mengunci
pintu.
“Oh Nora Nora…… my sweet little sister, kemana
saja kau tadi? Kami khawatir.” Nora memeluk Harry dan Harry membalas pelukan
kecilnya itu.
“aaaah apakah aku lupa memberitahu kalian
sesuatu? Aku baru ingat tentang ini.”
“apa itu Nora?” tanya Harry dan mendudukan Nora
di pangkuannya.
“di toko roti tadi. aku bertemu seorang pelayan
yang baik. Aku bilang padanya kalau aku tersesat dan dia mencoba mengantarku
pulang setelah membayar roti itu pakai uangnya. Tapi dia juga tidak punya uang
dan kak Niall bilang aku tidak boleh membeberkan alamat rumah kami. Jadinya
kami berbincang.”
“ohya? Apa yang kalian bicarakan? Kalau kakakmu
seorang artis?” tanya Harry.
“tidak. Dia bahkan tidak tahu aku adik Niall
Horan. Aku hanya menceritakan kalau aku punya seorang kakak yang baik sekali
dan sayang padaku. Dan kau tau kak Harry? Pelayan itu sangat cantik! Dia
mempunyai rambut kecoklatan yang lurus dan tebal. Matanya coklat dan badannya
indah! Dia seharusnya jadi seorang model, aku bersumpah. Aku ingin bertemu
dengannya lagi. Dia mirip seperti kak Eleanor bahkan lebih cantik.” Nora sangat
bersemangat.
“wow, Niall.” Harry menatap Niall yang sedang
fokus pada BB nya.
“Niall! Adikmu sedang bercerita” Harry menendang
kaki Niall.
“ya Harry aku tahu. Dan siapa namanya? Kau tidak
menjajikan hal yang tidak tidak kan Nora?”
“tentu saja! Aku berjanji padanya untuk
mempertemukanmu dengan pelayan cantik itu! Kakak harus bertemu dengannya! Dia
sangat cantik aku bersumpah!” Nora menggegam tangan Niall.
Niall hanya memandang Nora dengan tatapan flat.
“dasar kau badung. Harry ini semua gara-gara
kau.” Niall menjambak rambut Harry. Bercanda.
“kenapa aku? Apa salahku?” Harry berteriak manja.
“adikku badung gara-gara kau selalu bersamanyaaa
haha. Apa yang kau ajarkan pada adikku hah? Nora katakan padaku kau tidak
menjanjikan hal itu.” Niall berlutut di depan Nora yang tingginya hanya sekitar
pinggang Niall. Nora menghisap jari telunjuknya, menandakan kalau Nora memang
menjanjikan hal itu pada si pelayan.
“kapan?”
“aku tidak bilang kapan. Aku hanya bilang aku
berjanji kalian akan bertemu.”
“bagaimana ini Harry?” Harry mengangkat bahu.
“apa salahnya. Nora juga bilang dia cantik. Temui
saja. Anggap saja dia fansmu.” Hazza meninggalkan kamar Niall.
“selamat beristirahat kalian.” Harry menutup
pintu dan Niall menguncinya.
“kau yakin dia tidak mengenalku?”
“aku yakin dia mengenalmu tapi aku juga yakin dia
tidak tahu kalau dia akan bertemu denganm.”
“bagaimana kau tahu dia orang baik?”
“matanya. Aku suka tatapannya. Kakak bilang mata
seseorang tak pernah bohong.” Niall terlihat seperti berfikir.
“baiklah janji adalah janji. Kita akan bertemu
dengannya besok. Lebih cepat ini berakhir maka lebih baik.”
“Ku rasa ini tidak berakhir dengan cepat haha”
Nora membenamkan wajahnya di bawah bantal.
“apa maksudmu, gendut?”
“kau akan menyukainya.” Dia menggigit kembali
telunjuknya.
“kau yakin? Haha tidur tidur! Cepat masuk ke
dalam selimutmu atau monster akan menempatinyaa raaawwwrrr.” Nora segera
membenamkan tubuhnya dalam selimut dan tertidur. Niall tersenyum. Menjatuhkan
badannya di ranjang sebelah Nora.
“Nora, kau nakal…” Niall memejamkan matanya.
***
BB Niall berdering. Liam.
“hallo?” suara Niall masih serak karena baru
bangun.
“jangan biarkan Harry menghabiskan jatah makanmu.
Ke kamarku sekarang. Paul baru saja membelikan kita makanan dari nandos haha.”
“aaaaaah” Niall mendudukkan badannya dan melihat
Nora masih terlelap.
“maafkan aku Nora jika kau terganggu.” Niall
menggendong Nora dan membawanya ke kamar Liam.
“Morning sexy beast! Oh dia masih tidur.” Louis
menghampiri Niall dan menggendong Nora untuk di letakkan di tempat tidur Liam.
“hati-hati Louis. Jangan membangunkannya.” Ujar
Liam.
“Guys. Aku harus pergi bersama Nora siang ini ke
toko roti kemarin.” Niall memasukkan makanan ke mulutnya.
“untuk
apa?” tanya Liam.
“hhhhh
ceritanya panjang.” Niall pun menceritakan semuanya pada the boys.
“kau
mau aku menemanimu? Aku ikut penasaran dengan wanita ini. Mungkin saja Nora
benar kalau wanita ini sangat cantik. Kau bisa mengajaknya kencan, Niall.
hahaha” ujar Harry.
“Aku
juga berfikiran seperti itu.” sambung Zayn dan diikuti tawa Liam dan Louis.
“that
sounds good haha. Sorry guys for Nora.”
“it’s
okay. Kita harus membawa wanita itu ke suatu tempat haha. Aku ingin tempat yang
lebih nyaman. Pantai misalnya?” usul Louis.
“wow,
ide yang bagus. Dia pasti akan sangat senang.” Zayn tersenyum.
***
Nora
turun bersama Paul dari mobil dan berlari masuk ke dalam toko roti tempatnya
kemarin. The boys menunggu di dalam mobil.
“paul,
itu dia!” Nora berlari menghampiri Icha.
“kak!”
Nora mengejutkan Icha yang sedang mengepel lantai.
“Nora?”
Icha sedikit terkejut tetapi dia senang melihat Nora lagi.
“aku
sudah berjanji bukan bahwa kau harus menemui kakakku? Dia punya waktu luang
siang ini. Pergilah makan siang bersama kami di pantai.”
“tapi..
kakakmu..”
“ayolah
kak….Icha. Mobilnya sudah di depan. Kau tinggal mengganti bajumu dan kita
langsung berangkat.” Nora mengeja bet nama di baju Icha dan menarik tangannya.
Icha
melihat ke mobil yang di parkir di depan toko rotinya. Hati kecilnya menjerit
kegirangan apalagi setelah melihat Paul berdiri di belakang nora. Terdengar
orang-orang berbisik dan sepertinya mulai menyadari keberadaan the boys. Icha
langsung pamit pulang dan mengganti bajunya. Skinny jeans dan kaos putih polos.
“Nona,
pakailah ini.” Paul menyodorkan kacamata hitam pada icha. Agar terhindar dari
paparazzi mungkin. Dengan senyum manis, Icha mengambil kacamata tersebut dan
memakainya. Keluar dari pintu belakang. rambut coklat panjangnya yang tergerai
tertiup angin. Seperti model. Mereka bertiga berjalan menuju mobil.
The
Boys Pov.
“SHIT!
THAT….. THAT GIRL? SHE’S A WEITRES?” harry menunjuk kearah Icha yang sedang
membenarkan rambutnya yang terkena angin.
“Look
niall. She’s beautiful.” Zayn mengangkat wajah Niall yang sedari tadi hanya
melihat layar BB nya. Niall speechless.
“Nora
you’re genius.” Liam tersenyum sambil menutup mulut Louis yang melongo.
“They’re
coming! Keep cool! And say hi!”
Paul
membukakan pintu untuk Nora dan Icha. Louis, Zayn dan Harry di kursi belakang.
Liam di depan memangku Nora. Dan Niall dan Icha di kursi tengah.
“HI!”
ucap the boys serempak ketika icha mendudukan dirinya di sebelah Niall. Icha
tau dirinya sedari tadi bergetar dan ini merupakan puncaknya. IMPOSSIBLE. INI
TIDAK MUNGKIN TERJADI! Batinnya.
“What’s
your name?” tanya zayn.
“oh
God. Katakan padaku ini mimpi.” Icha mendapatkan penglihatannya kabur karena
airmata yang tergenang.
“oh
please don’t cry. Anggap kita temanmu. Kita juga remaja biasa sama sepertimu.”
Niall mengangkat tangannya di depan dadanya.
“Kak
Icha jangan menangis.” Nora melihat kebelakang.
“I
just can’t believe this. What is air? This is Niall Horan? Zayn? Liam Louis
harry?”
“iya
kak. Kak Niall adalah kakakku.” Nora dengan bangga memperkenalkan kakaknya.
“thanks
kau menolong adikku untuk tetap tenang kemarin. What’s your name by the way?”
“Gosh
I’m icha. Hello guys I’m icha. Um, can you tell me how to breath?”
“lol
just breath. Take a deep breath and let it blow. Santai aja cha. Kita teman,
okay.” Icha pun lama-kelamaan terbiasa dengan keadaan itu. Sudah bisa tenang
dan bercanda dengan mereka. Niall jarang bicara. Dia hanya memperhatikan
gerak-gerik Icha.
*sampai
di pantai*
“whoaaah
anginnya kenceng banget” Icha memegangi rambutnya.
“udah
gausah dipegangin begitu. Cantikan kalo dilepas aja.” Ujar Niall tanpa basa
basi dan langsung berjalan sendirian kearah pantai. Icha hanya membiarkan
dadanya bergemuruh seperti ombak di ujung sana. NIALL HORAN IS HER FAVOURITE.
Terlihat
Nora mengejar dan memanggil kakaknya di depan sana. Niall melihat kebelakang
dan langsung menggandeng adiknya.
“have fun, cha.” Liam menepuk pundak Icha yang daritadi hanya berdiri.
“ayo,
cha. Kenapa bengong?” Zayn menarik tangan Icha agar berjalan. Semua orang di
pantai mulai ribut. Ada yang foto bareng, minta tanda tangan, semuanya. Tetapi
tentu saja di pantai itu ada orang dari kru One Direction yang menajaga.
Liam
dan Louis berselancar. Harry dan Zayn makan di pondok di pantai itu. Niall dan
Nora sedang menggambar-gambar di pasir. Sambil makan tentu saja.
Icha
duduk bersama Paul di pondok yang sama dengan zayn dan Harry.
“bagaimana
perasaanmu? Kau adalah wanita paling beruntung.” Paul angkat bicara.
“ya
aku tau itu. Aku hanya seorang pelayan di toko roti. Dan aku sangat bangga
dengan pekerjaan itu. Paul apakah aku bermimpi? Jika ya, aku tak ingin bangun
lagi.”
“nope.
Bukalah matamu. Ini nyata. Lihat niall datang kearah sini. Sebaiknya aku pergi
haha. Enjoy your time, cha. Never lose hope. Mereka Cuma remaja biasa sama
sepertimu.” Paul mengedipkan matanya penuh arti. Icha hampir bisa mendengar
bunyi jantungnya ketika sinar matahari menyinari wajah Niall dengan sunglasses
bertengger dihidungnya. Niall berjalan kearahnya! Hold your breath.
“So,
we haven’t talked a lot yet.” Niall duduk disamping icha.
“yeah
haha.”
“kamu
tinggal dimana?”
“Aku
tinggal tak jauh dari toko roti itu. Aku tinggal di apartment kecil. Orang
tuaku di Nottingham. We’re separated.” Tanpa ragu Icha menceritakannya.
“kenapa
kau pergi begitu jauh?”
“aku
dapat beasiswa di unniversitas di Aussie. Jadi aku tinggal disini. Aku bekerja
di toko roti itu untuk tambahan uang jajanku haha. Dan kuliahku sedang libur
jadi aku punya banyak waktu luang untuk bermain dan kerja. You know, part
time.”
“wow.
Jadi orang tuamu kerja? Kau punya saudara?”
“yap.
Ayahku bekerja di perusahaan perminyakan. Ibuku sering mengunjungiku disini. Aku
tidak memiliki saudara. Adikku meninggal. Kalau saja dia masih hidup, dia pasti
seumuran dengan Nora.”
“I’m
sorry to hear that. Nora juga sebenarnya…”
“apa?”
“apakah
kau directioner?”
“yes
I am. Kenapa Niall?”
“kau
pernah cari informasi di google tentang keluargaku?”
“yeah.
Your parents separated. Dan yang aku heran, mereka tidak sedikitpun menyebutkan
kalau kau punya adik.”
“exactly.
Nora, sebenarnya anak ibuku dari ayah yang berbeda. Kau tau kan berita miris
itu? Aku lalu membawa Nora ke Mullingar bersama ayah dan kakakku Greg. Tapi aku
bersumpah aku sangat menyayangi Nora.”
“ya
Niall. Aku bisa melihatnya.”
“hmm..
apakah kau sendirian di Aussie?”
“yeah,
tapi aku punya beberapa teman dan…”
“haha
I know.”
“what?”
“boyfriend huh?”
“jeeeez,
no. I don’t have any.”
“you’re
beautiful. Kenapa tidak punya?”
“aku
hanya ingin menunggu seseorang yang tepat. Seperti, yah peduli padaku, sayang,
dan… hey kenapa aku curhat? Haha”
“no
no. let me hear you.” Tiba-tiba pipi Icha memerah.
“wow
you’re blushing? Hahaha.” Nial tertawa. Itu adalah suatu bagi icha. Mendengar
Niall tertawa seperti menyejukan hati.
“so
Niall, you’re leaving tonight huh?”
“yea
buddie. You know that.”
“aku
tak ingin ini semua berakhir begitu cepat. Tapi tak ada yang bisa hentikan
waktu. Bersama Nora, kau dan the boys adalah hal paling asik selama aku hidup.”
“santailah,
cha. Kita bisa bertemu lagi kapan-kapan. Kau tahu? Kurasa Nora jatuh cinta
padamu. Dia selalu berbicara tentangmu seperti kau adalah seorang idola
baginya. Dan dia bilang dia ingin punya rambut sepertimu. Dan mata birunya
ingin diubah jadi coklat just like yours haha.”
“oh
Nora cantik sekali. Kurasa mata dan bagian bibirnya mirip denganmu.”
“haha
ya. Aku menyadarinya. Bagaimanapun dia adikku.” Niall membuka twitter bb nya.
Icha hanya diam memandang pasir.
“Holly
God!!”
“Kenapa
niall? Ada apa?”
“kurasa
paparazzi menangkap gambarmu. Lihatlah foto ini. Dan kalimatnya. Terkadang aku
lelah. Mereka terlalu berlebihan. Kau mau melihatnya? Aku percaya padamu. Aku
ingin membeli minuman sebentar. Wait a minute.”
Apapun
bisa dilakukan oleh icha saat ini. Dia bisa saja mem-follow dirinya atau tweet
sesuatu menggunakan akun @NiallOfficial. Tetapi kalimat ‘Aku percaya Padamu’ yang di lontarkan Niall tadi, membuat icha
hanya diam memperhatikan mention yang datang. ‘Niall Horan dating a beautiful girl on Beach pic.twitterncsochs46’ Icha
tidak bisa percaya ini. Sebentar saja dirinya terkenal. Ada kalimat yang tidak
menyukai ini, dan ada juga yang setuju melihat Niall dengan Icha.
‘@NiallOfficial SHE’S
BEAUTIFUL! WHO IS SHE? SHE’S BEAUTIFUL WHAT’S HER TWITTER?’
‘look at this pic. The
boys and @NiallOfficial with stranger on the beach. She’s not an artist. Who
the hell is she?’
‘holly shit! Go away from
my @NiallOfficial btch.’
‘I GOT IT! HER TWITTER
USERNAME IS @iShipNicha! She’s a fucking lucky directioner! But what is going
on with this @NiallOfficial?’
Dan
banyak lagi. Niall pun kembali.
“kau
terlihat tegang?”
“maaf
aku membaca beberapa mentionmu. Mereka sepertinya tidak suka denganku.”
“they’re
just jealous. Keep calm.”
“what
should I do?”
“don’t
think about it too much. Just enjoy the time with us. With me.” Niall tersenyum
dan menggandeng tangan Icha menuju tempat the boys yang lainnya.
“Niall,
kau menggandeng tanganku.”
“oh
maaf.” Niall melepaskannya. Ah Niall,
jangan lepaskan. Maksduku kalau ada yang mengambil gambar itu lagi bagaimana?
“wowwooooo
jadi Niall pdkt ya? Hahaha” goda Louis.
“oh
my son grown up.” Liam memeluk Niall.
“eh
apa-apaan kalian. Aku hanya berbincang.”
“kau
pikir aku tak melihatmu? Kau begitu banyak tertawa bersama Icha. Aku bahkan
mempublish nya hahaha”
“Jadi
itu kau Harry?” tanya Niall.
“nah.
Aku baru saja semenit yang lalu mempublish fotomu. Just to make them sure. Aku
melihat keributan itu di twitter dan trending topicnya. Jadi aku bilang pada
semuanya bahwa kalian hanya teman tapi sedang berusaha menjalin hubungan
hahahaha sorry Niall. But I think you do enjoy your every second with her. We
know you, Nialler. And that sight.” Semua memandang niall dan Icha. Entah apa
yang sedang dirasakan dan dipikirkan icha saat ini tak ada yang tahu. Dead
inside, maybe haha.
Niall
hanya tertawa girang menanggapi serentetan kalimat maut Harry barusan. Seperti
meng-iya-kan perkataan lelaki keriting itu.
“so,
jangan khawatir cha soal death treat mereka. Karena kami semua telah sepakat
untuk mengajakmu sebagai model video klip kita selanjutnya.” Tukas Zayn dan
diikuti tepuk tangan heboh Louis.
Niall
memandang Icha yang kaget bukan main. dan tersenyum lembut padanya.
“thanks
Nora. Adik badungku.” Ucap Niall dalam hati dan langsung menggendong Nora yang
sedari tadi memandang Icha kagum.